SELAMAT DATANG DI MADRASAH SURALAYA, Website sebagai media Publikasi dan Informasi semoga ada pengaruh dan manfa'at untuk kita semua terutama Pengurus, Dewan Guru, Santri, orangtua Santri, para Donatur. Berikut Santri yang mendapat bantuan SPP dari Donatur tahun ajaran 2010-2011 antara lain: 1.Embah Indrian (II) - Kemb Kuning 2.Rohim Setiawan(II) - Cisalak II 3.Filda Kurniawan (V) - Cubul 4.Fandi (II) - Pancuran 5.Sinta Liana (IV) - Pringori 6.Siti Atul H (V)- Pringori 7.Faisal abdi (I) - Berigil 8.Niken Nurhasanah (V)- Pancuran 9.Neli Melia (III)- Ktk. Malang 10.Elki Fahmi (I)- Kuba 11.Farhan (IV)- Kopi 12.M. Ali Imron (III)- Kuba 13.Dahlan (IV)- Kopi 14.Galang Riski (I)- Kuba 15.Risma Sri Herawati (VI)- Cisalak 16.A. Kahar Muslim (V)- Kuba 17.Tedi Arifianto (III)- Kuba 18.Sugihartono (IV)- Kuba 19.Nurul Samantha(III)- Kubul 20.Ilham Afrizak(IV)- Kuba 21.Amirul Mukminin(VI)- Kuba Kami Ucapkan terima kasih Kepada : Pemda Kota Cilegon, PT. Indonesia Power UBP. Suralaya, Ir. H. Bambang Susianto, Hamba Allah lainnya yang telah meringankan beban anak yatim. Untuk Informasi Hubungi Mahfud 085 694 577 877

08/09/11

KEUTAMAAN MENYANTUNI ANAK YATIM

Kepada siapa kami mengadu.......?

Keutamaan Menyatuni Anak Yatim

Anak yatim adalah anak yang sudah tidak memiliki ayah (karena wafat), yang menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara lahir maupun bathin. Anak yang secara psikologis dipaksa untuk bisa bertahan dalam menghadapi kehidupan, dan ia tidak mampu karena lemah serta belum siap baik secara fisik ataupun mental. Mereka adalah manusia-manusia yang membutuhkan orang lain, membutuhkan kasih sayang, pembinaan, bimbingan, perhatian, uluran tangan, perlindungan seperti yang didapatkan oleh anak-anak seusia mereka dari ayahnya. Mereka butuh penganti ayahnya yang sudah tiada.


Apabila anak yatim menangis maka terguncanglah 'arsy Allah Ta’alaa karenanya, sehingga Allah Ta’alaa menyeru kepada malaikatnya "Apa yang menyebabkan anak itu menangis setelah ayahnya dikuburkan ?", para malaikat berkata "Wahai Rabb, Engkau lebih Tahu apa yang terjadi", maka Allah Ta’alaa berfirman kepada para malaikat : "Wahai malaikatKU, saksikanlah bahwa barang siapa yang bisa menghentikan tangisan dan menyayangi mereka, maka Aku akan menyayangi (ridha) padanya di hari kiamat" (Tafsir Al Qurthuby 2/3338).

Rasulullah saw juga bersabda "Aku akan bersama orang-orang yang menyantuni anak yatim, di Surga akan seperti ini (Beliau mengisyaratkan dengan telunjuk dan jari tengah serta menggandengkannya)"(HR. Bukhari).
Kebutuhan kita akan karunia Allah Ta’alaa lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan anak yatim terhadap sedekah atau kebaikan kita kepadanya. Mungkin apa yang kita berikan tidak sebanding dengan yang kita akan dapatkan. Dengan demikian kita akan lebih membutuhkan anak yatim dari pada kebutuhan anak yatim terhadap kita.
Suatu ketika Hasan dan Husein ra. Cucu baginda Rasulullah saw. jatuh sakit parah, maka ayahanda keduanya (Ali Bin Abi Thalib ra) bernadzar, kalau keduanya sembuh, ia akan melakukan shaum selama tiga hari. Dan ketika keduanya sembuh, maka Ali beserta istrinya Fathimah ra melaksanakan nadzarnya tersebut walaupun harus dengan cara meminjam tiga gantang gandum kepada seorang wanita Yahudi, untuk keperluan ifthar (buka puasa) selama melaksanakan nadzarnya. Ketika hari pertama pelaksanaan shaum nadzarnya tersebut, Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya sudah bersiap untuk menyantap hidangan roti, tiba-tiba pintu rumahnya ada yang mengetuk meminta-minta, ternyata seorang fakir miskin yang belum makan dan kelaparan, maka Ali bin Abi Thalib tidak jadi menyantap roti tersebut dan menyerahkannya kepada si miskin tadi, akhirnya ia berbuka hanya dengan air putih. Hari kedua pun kejadiannya sama dan yang datang adalah anak yatim, dan ia pun melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Hari ketiga pun sama dan yang datang adalah bekas tahanan. Selama tiga hari tersebut Ali bin Abi Thalib beserta keluarga hanya mengkonsumsi air putih saja, akibatnya mereka semua jatuh sakit. Sampai-sampai Rasulullah saw menangis ketika menyaksikan anak menantu dan cucunya tersebut. Akhirnya Jibril turun membawa kabar gembira dari Allah Ta'alaa dengan diturunkannya untaian ayat-ayat diatas (surat Al Insan). (Al Qurthuby 2/3219).

Peristiwa diatas adalah salah satu asbabun nuzul dari sekian sebab kejadian ataupun peristiwa yang terjadi pada masa tersebut. Artinya memberi makan atau menyantuni anak yatim menjadi sebab turun ayat di atas dan selanjutnya menjelaskan tentang keutamaan dan pahala perbuatan tersebut (QS. Al Insan 76:12-22).

Sumber : http://www.pdp.or.id